Berita dan Pengumuman

Mengukuhkan Indonesia sebagai Pusat Pariwisata Halal Dunia: Peran Krusial Hotel Syariah

  • Di Publikasikan Pada: 28 May 2025
  • Oleh: Admin Prodi S3 Studi Islam

Mengukuhkan Indonesia sebagai Pusat Pariwisata Halal Dunia: Peran Krusial Hotel Syariah 


Oleh: Abdul Mujib

Dosen S3 Studi Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya 


Kabar gembira menghampiri sektor pariwisata Indonesia. Predikat "Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024" dalam Global Muslim Travel Index menjadi bukti sahih pengakuan dunia terhadap keseriusan Indonesia dalam mengembangkan pariwisata halal. Capaian ini bukan sekadar penghargaan seremonial, melainkan sinyal kuat bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi magnet bagi jutaan wisatawan Muslim dari seluruh penjuru dunia. Momentum ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, dan salah satu pilar utamanya adalah penguatan sektor perhotelan syariah. 


Bisnis hotel syariah di Indonesia kini tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Ia telah bertransformasi dari ceruk pasar menjadi bagian penting dalam lanskap industri perhotelan nasional. Peningkatannya permintaan akan akomodasi yang selaras dengan prinsip syariah telah mendorong pertumbuhan yang signifikan. Beberapa laporan bahkan menunjukkan lonjakan jumlah properti hotel berkonsep syariah. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat, baik Muslim maupun non-Muslim yang mencari kenyamanan dan nilai-nilai universal, semakin melirik opsi hotel syariah. 


Namun, apa sebenarnya yang membedakan hotel syariah? Berdasarkan studi yang kami lakukan, termasuk di beberapa hotel di Surabaya, substansinya jauh melampaui label semata. Manajemen pemasaran di hotel syariah bukan hanya menerapkan bauran pemasaran konvensional (produk, harga, tempat, promosi), tetapi mengintegrasikannya dengan nilai-nilai dan etika Islam secara menyeluruh. 


Secara internal, hotel syariah menciptakan atmosfer spiritual yang kental. Ini dimulai dari sambutan "Assalamualaikum" yang tulus saat tamu tiba, hingga penyediaan fasilitas ibadah yang lengkap di setiap kamar, seperti Al-Qur'an, perlengkapan salat, dan penunjuk arah kiblat. Desain interior, pemilihan musik latar (jika ada, yang diperbolehkan syariah), hingga sikap dan tutur kata seluruh staf mencerminkan nilai-nilai Islami seperti keramahan, kejujuran, dan kepedulian.

Pakaian staf yang menutup aurat juga menjadi bagian dari identitas visual hotel syariah. Lebih dari sekadar aturan, ini adalah upaya membangun rasa nyaman dan aman bagi tamu, terutama bagi keluarga Muslim. 


Penerapan prinsip syariah juga terlihat jelas dalam operasional. Misalnya, memastikan makanan dan minuman yang disajikan sepenuhnya halal, bebas dari alkohol dan bahan non-halal lainnya. Beberapa hotel syariah bahkan proaktif mengurus sertifikasi halal untuk restorannya guna memberikan jaminan penuh kepada konsumen. Selain itu, ada mekanisme untuk memastikan tamu yang menginap sebagai pasangan adalah mahram atau suami istri yang sah, sebagai bentuk komitmen menjaga etika pergaulan Islami. Pengelolaan fasilitas publik seperti kolam renang atau pusat kebugaran pun diupayakan agar meminimalkan ikhtilat (campur baur) antara laki-laki dan perempuan non-mahram, misalnya dengan memisahkan waktu penggunaan. 


Di sisi eksternal, pemasaran hotel syariah dibangun di atas fondasi etika bisnis Islami yang kuat. Kejujuran dalam berpromosi, tidak melebih-lebihkan apa yang ditawarkan, serta transparansi dalam transaksi adalah prinsip mutlak. Pemasaran bukan hanya soal menarik pelanggan, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang dilandasi kepercayaan dan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islami). Promosi seringkali dilakukan melalui pendekatan komunitas, menjalin relasi dengan pesantren, organisasi massa Islam, dan tokoh-tokoh agama yang menjadi target pasar utama. Strategi ini efektif karena membangun basis pelanggan yang loyal berdasarkan kesamaan nilai. 


Momentum positif pariwisata halal nasional ini membuka peluang besar bagi hotel syariah untuk berkembang. Data terbaru menunjukkan bahwa industri halal, termasuk pariwisata ramah Muslim, diproyeksikan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan secara global. Posisi Indonesia yang kini berada di peringkat atas dalam Global Islamic Economy Indicator semakin memperkuat optimisme ini. Hotel syariah, sebagai garda terdepan akomodasi halal, berada di posisi strategis untuk menangkap peluang ini. 


Namun, tantangan juga menyertai. Salah satunya adalah memastikan konsistensi dalam penerapan prinsip syariah di semua aspek layanan, agar label syariah bukan sekadar tempelan. Edukasi publik dan calon tamu tentang apa yang ditawarkan hotel syariah juga masih perlu ditingkatkan, agar tidak ada kesalahpahaman atau ekspektasi yang keliru. 


Untuk mempercepat laju pertumbuhan dan kontribusi hotel syariah, kolaborasi antar-pemangku kepentingan menjadi sangat krusial. Pemerintah dapat berperan dalam menciptakan regulasi yang mendukung, memfasilitasi sertifikasi syariah yang efisien, serta memasukkan hotel syariah dalam agenda promosi pariwisata nasional. Institusi pendidikan dan lembaga pelatihan dapat mengembangkan kurikulum khusus untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan hotel berbasis syariah. Sementara itu, organisasi massa Islam dan komunitas Muslim dapat menjadi jembatan penghubung dengan pasar, melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di hotel syariah atau rekomendasi kepada anggotanya. 


Ke depan, hotel syariah perlu semakin inovatif. Pemanfaatan teknologi digital untuk pemesanan yang mudah, tur virtual fasilitas hotel, dan komunikasi interaktif dengan tamu dapat meningkatkan daya saing. Pengembangan paket wisata halal yang terintegrasi dengan destinasi wisata ramah Muslim, kuliner halal, dan pusat perbelanjaan produk Muslim juga bisa menjadi nilai tambah yang menarik. Hotel syariah bisa menjadi titik awal (hub) bagi wisatawan yang ingin menjelajahi ekosistem halal di suatu daerah. 


Pada akhirnya, hotel syariah bukan hanya tentang bisnis penginapan. Ia adalah cerminan komitmen terhadap gaya hidup halal yang semakin mengglobal. Dengan terus memperkuat manajemen pemasaran yang berlandaskan syariah, beradaptasi dengan tren terkini, dan bersinergi dengan berbagai pihak, hotel syariah akan memainkan peran yang semakin vital dalam mengukuhkan Indonesia sebagai pusat pariwisata halal dunia. Ini adalah investasi pada ekosistem berkah yang memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan spiritual bagi seluruh masyarakat.